BAB VII
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. Perbedaan harmonisasi dan standarisasi yang
berlaku dalam standar akuntansi
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek
akuntansi dengan menentukan batasan – batasan seberapa besar praktek – praktek
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparatibilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai Negara.
Istilah harmonisasi dan standardisasi
berbeda, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala
situasi. Penerapan standar internasional di dalam akuntansi bersifat sukarela
dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang menggunakan
standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar internasional
hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan
internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah
mengunggulkan standar nasional.
Sedangkan
untuk harmonisasi jauh lebih fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa
perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam
beberapa tahun terakhir. Jadi istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari
standardisasi memilki arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang
berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan
daripada standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur
yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang
lain. Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan
komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan
dipahami secara internasional.
2. Pro dan kontra harmonisasi standar
akuntansi internasional
Keuntungan
harmonisasi akuntansi internasional :
·
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
·
Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
·
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
·
Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
Kritik
atas standar internasional :
Internasionalisasi
standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan
IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan
pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan
nasional, social, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin
dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya
besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional
tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
3. Rekonsiliasi dan pengakuan bersama (timbal
balik) terhadap perbedaan standar akuntansi
Dua pendekatan lain yang diajukan
sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas :
·
Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara
asal, tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS
(SEC). Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan
keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian
rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang
utuh.
·
Pengakuan bersama / timbal balik /
resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negeri asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan
perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan
bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing
menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang
diterapkan terhadap perusahaan domestic.
Sebagai contoh, Bursa Efek London
menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi
laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi,
dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan prinsip yang berbeda.
4. Organisasi yang mempromosikan harmonisasi
dan memiliki peran penting dalam penetapan standar akuntansi internasional
Organisasi Internasional Pendorong
Harmonisasi Akuntansi
1.
International Accounting Standard Board (IASB).
2.
Komisi Uni Eropa (EU).
3.
Organisasi International Komisi Pasar Modal (IOSCO).
4.
International Federation of Accountant (IFAC).
5.
Kelompok kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.
6.
Kelompok kerja dalam OECD.
Sebagai
tanggapan atas kebutuhan harmonisasi
standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh negara kapitalis. Salah
satunya adalah dengan dengan mendirikan International Accounting Standard
Committee(IASC) pada tahun 1973, yang sekarang berubah nama menjadi
International Accounting Standard Board (IASB). Jumlah keanggotaan IASC sampai
sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi akuntansi yang berasal dari
negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah
(1) merumuskan dan menerbitkan standar
akuntansi sehubungan dengan
pelaporan keuangan dan mempromosikannya
untuk bisa diterima secara luas di
seluruh dunia, serta
(2) bekerja untuk pengembangan dan
harmonisasi standar dan
prosedur akuntansi sehubungan dengan
pelaporan keuangan.
Sampai
sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari 50 standar akuntansi. Meskipun IASB
berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi, badan tersebut
tidak memiliki kekuatan hukum untuk memaksakan penerapan standar akuntansi yang
dihasilkan. IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative
Group yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan
keuangan, pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan
pengamat dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur
untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan
IASC.
Pembentukan
IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk
membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi diberbagai negara menjadi semakin
kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku
di setiap negara dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi
internasional yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi
nasional suatu negara.
Konvergensi IFRS
Dunia
akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru
yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di
dunia beralih ke standar tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi
standar akuntansi international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia
bisnis yang terjadi saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan
perdagangan antar negara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multi
nasional. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu
standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. IASC (
International Accounting Standard Commite) sebagi lembaga yang bertujuan
merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan dan mempromosikan untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia,
serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standard dan prosedur
akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards, yang
lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards(IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang
mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas
negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di
semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama
standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak
pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva
menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true
and fair‘.
Tujuan
IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
Transparan bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
Menyediakan titik awal yang memadai
untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna.
5. Pendekatan baru Uni Eropa dan mengaitkannya
dengan integrasi pasar keuangan Eropa
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk
melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada
tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang
menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
BAB VIII
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
1.
Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar
untuk pengumpulan informasi
a.
Ketersediaan informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
b.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim setempat dan bagaimana industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnta di Negara-negara pasar
berkembang.
2. Langkah-langkah analisis akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejarah mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analisis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibelitas akuntansi
suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbanan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan. Laba yang dilaporkan
seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langkah dalam melakukan
evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a)
Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
b)
Analisis fleksibilitas akuntansi
c)
Evaluasi strategi akuntansi
d)
Evaluasi kualitas pengungkapan
e)
Indentifikasi potensi terjadinya masalah.
f)
Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
3.
Pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi antar Negara dan kesulitannya
dalam memperoleh informasi yang diperlukan
Analisis
keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh seorang analisis
mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di
luar Negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara
atau lebih. Sejumlah Negara yang memiliki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat
dan ruang lingkup resiko usaha dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini
berarti analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di
wilayah lain. Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk
memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang berkembang,
para analisis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang
terbatas.
Dalam memperoleh data akuntansi
internasional terdapat beberapa kesulitan, anatara lain :
a. Penyesuaian depresiasi beban
depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari
fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO dan FIFO
persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan, adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban
d. Reformulasi laporan keuangan
penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan.
4.
Mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar Negara
Dalam mengatasi perbedaan prinsip
akuntansi antar Negara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, seperti :
a. Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
b. Beberapa yang lain mengembangkan
pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di Negara-negara
tersebut,
5.
Kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional
a. Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia teleh tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui world
wide web (www). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunanan tersedia secara Cuma-Cuma dan berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan laporan keuangan, laporan
tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan teknologi
d. Masalah mata uang asing
e. Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan
6. Penggunaan www untuk memperoleh informasi
penelitian perusahaan
·
Mayoritas perusahaan Web site tersendiri
dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan informasi
keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak
banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan
(catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis manajemen).
·
Mayoritas perusahaannya memberikan
duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis
yang diubah dalam bentuk hyperttext atau format pdf.
·
Tidak banyak perusahaan yang benar-benar
memanfaatkan fitur internet secara optimal. Hal ini terbukti dari 10% dari
perusahaan sampel yang menampaikan informasi mengenai pergerakan saham.
Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press release, tetapi
kurang dari 35 % yang melakukan update atas informasi yang ditampilkan.
BAB IX
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
1.
Empat dimensi dalam pembuatan model bisnis
Survei
terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam
masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan
model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan
dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup
empat dimensi utama :
1.
Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan
perusahaan di masa depan.
2.
Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan
dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan
perkembangan tersebut.
3.
Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan
strategis.
4.
Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan
yang spesifik.
2.
Perbedaan antara konsep biaya standard dan kaizen
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan
varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya
kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk mencapai tingkatan
kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
3.
Mengukur perkiraan kembalian investasi luar negeri
Seorang
manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis
kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan
masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian
dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
·
pembatasan oleh pemerintah atas
repatriasi laba dan modal
·
biaya izin, royalt, dan pembayaran lain
yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan
·
perbedaan laju inflasi nasional
·
perubahan kurs valuta asing
·
perbedaan pajak
Manajer
keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu
investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko
yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka
pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di
perusahaan local. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi
arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan
penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti
penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan
4.
Proses perhitungan biaya modal perusahaan multinasional
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto,
maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya,
dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya
sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle
rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah
mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal
ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer
menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat
pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di = ekspektasi dividen per lembar
saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal periode dan g =
ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung
sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham,
di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan multinasional tercatat,
seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di
merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi
perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh
pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
5.
Masalah dan kerumutan dalam merancang sistem pengendalian keuangan dan
informasi perusahaan multinasional
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat.
Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya
menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat.
Tiga strategi teknologi informasi
global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional
tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system
dengan strategi perusahaan :
·
penyebaran rendah dengan sentralisasi
yang tinggi. Digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis
internasional yang terbatas dan system informasi domestik mendominasi kebutuhan
·
penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas
pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
·
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang tinggi. Disini strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh
perusahaan global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi
dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan
keadaan lokal
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah
informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga
laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran
beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan
penyampaian tepat waktu.
Disini faktor-faktor lingkungan juga
mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan
dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke
dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan
evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
6.
Varians nilai tukar
1.
Informasi Finansial
Penilaian kinerja finansial diukur
berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan
dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan yang
dianggarkan. Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure
variance)
- Varians belanja rutin (recurrent
expenditure variance)
- Varians belanja investasi/modal
(capital expenditure variance)
Setelah dilakukan analisis varians, maka
dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusur
varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.
2.
Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan
sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan
terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang
komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini
adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur
tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek
nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat
aspek, yaitu: 1. Perspektif financial (financial perspective), 2. Perspektif
kepuasan pelanggan (costumer perspective), 3. Perspektif efisiensi proses
internal (internal process efficiency), dan 4. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth perspective).
7.
Kesulitan khusus dalam merancang dan melaksanakan sistem evaluasi kinerja
perusahaan multinasional
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat.
Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya
menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan
dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai
tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
1.
penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system
informasi domestik mendominasi kebutuhan
2.
penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan lokal
diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi
dan system terkait mereka sendiri.
3.
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi
teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan
aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk
mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah
informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga
laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran
beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus
menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian
tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan
informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri
perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap
investasi mereka dalam dolar.
KASUS 10-1 Analisis Investasi Asing :
Masalah yang Membingungkan
1. Berdasarkan informasi yang
disediakan, bersama dengan apa yang telah dipelajari di bab 6, tentukan apakah
MBI merupakan kandidat akuisisi yang menarik ?
Menurut saya MBI itu Merupakan kandidat
akuisisi yang menarik, karena MBI adalah sebuah perusahaan multinasional
berbasis di AS yang beroperasi di sejumlah Negara besar. Apabila diperhatikan
kinerja operasi yang disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi pada tahun
2002, 2003, dan 2004, laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan
laba yang dihasilkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan cukup
efektif dalam menghasilkan laba, walaupun harga rata-rata nilai tukar untuk
tahun 2004 menurun. Laba yang dihasilkan
ini berhubungan dengan perkembangan atau inovasi produk yang diproduksi,
sehingga konsumen tetap membeli produk pada perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar