Jumat, 27 Januari 2012

Tugas Pengantar Bisnis ke 4



TUGAS 1              : MERINGKAS BAB 8
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
A. PENGERTIAN AMDAL
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, makan diberikan jalur alternatif pencegahan.
B. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Berikut ini dampak negatifyang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik dan benar adalah sebagai berikut:
1.      Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur, gersang, atau tandus, sehingga sangat merugikan sector pertanian.
b. Berkurang jumlahnya, apabila terjadi pengerukkan atau bahkan hilang, seperti untuk sector pertambangan, yang pada akhirnya akan berbentuk danau-danau kecil.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir apabila hutan yang ada disekitar proyek ditebang secara tidak teratur.
d. Tailing bekas pembuangana hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan dan tanaman di sekitarnya.
e. Punahnya keanekaragaman hayati, baik fauna maupun flora, akibat rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.
2.      Terhadap air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau hitam, sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum, mencuci, dan keperluan lainnya.
b. Berubah rasa, dalam arti bahwa mungkin warnanya tidak berubah, akan tetapi rasanya menjadi berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum, karena mungkin mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga menggangu lingkungan disekitarnya.
d. Matinya binatang air, dan tanaman disekitar lokasi akibat dari pada air berubah warna dan rasa.

3.      Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti proyek batu kapur atau semen, sehingga udara disekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek bahan kimia.
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising, seperti proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat, busuk, seperti usaha perternakan atau industri makanan.
4.      Terhadap manusia
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap:
·         Karyawan  perusahaan yang bersangkutan
·         Masyarakat sekitar lokasi proyek
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur penduduk.
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan perkembangan didaerah tersebut.
                Dampak yang akan timbul, seperti diatas perlu dicarikan alternatif penyelesaiannya. Adapun alternatif penyelesaiannya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi) untuk menghindari dampak banjir, longsor, atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang menyebabkan tanah mejadi berlubang-lubang.
2.      Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan sudah bersih dan sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur kedaerah tertentu sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar, seperti bahan-bahan kimia yang dapat mematikan makhluk yang mengonsumsi atau hidup didalam air tersebut.

3.      Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau sumber polusi lainnya.
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising.
4.      Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau alat pengaman lainnya.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat dengan proyek.
5.      Terhadap masyarakat sekitarnya
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat kelokasi yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika diperkirakan kondisi proyek benar-benar membahayakan kesehatan.
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL
          Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiata. Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL
Sedangkan kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah:
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
D. Rona Lingkungan Hidup
Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran, atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya merugikan manusia itu sendiri.
Rona lingkungan hidup pada dasarnya beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman, faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia.
Hal-hal berikut ini yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. Wilayah studi rencana usaha atau kegiatan.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha atau kegiatan, penyajian kondisi sumber daya ala ini perlu dikemukakan dalam peta atau dengan lanel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi diagram gambar, grafik, atau foto.
                    Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah sesuai hasil pelingkupan dalam KA-AMDAL.
Fisik Kimia
                Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang diwilayah studi rencana usaha.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada kondisi cuaca terburuk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas tanah.
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara geologis.
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan air dan tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya seperti pertanian industri dll.
g. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti :
a. Pasang surut.
b. Arus dan gelombang / ombak.
c. Morfologi pantai.
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian.
5. Ruang, lahan, tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan di masa datang.
b. Rencana pengembangan wilayah rencana tata ruang (kawasan budidaya seperti pertanian, perkebunan, hutan, perikanan dll, serta kawasan non-budidaya seperti hutan lindung, suaka margasatwa, taman nasional dll.)
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di wilayah studi rencana usaha.
Biologi
                Komponen biologi yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan kerawanannya yang berada di wilayah studi rencana usaha.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi UU yang berada dalam wilayah studi rencana usaha.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada di wilayah studi rencana usaha.
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi, populasi hewan budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi UU.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertibrata yang dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting di atas termasuk cara perkembangbiakkan, siklus dan daur hidupnya, cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorialnya.
Sosial
                Komponen sosial yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi sirkuler dan permanen).
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengangguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, pola nafkah ganda).
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan SDA, pola penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya).
c. Perekonomian lokal dan regional.
3. Budaya
a. Kebudayaan.
b. Proses sosial.
c. Pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi.
d. Warisan budaya.
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan.
g. Sikap dan persepsi masyarakat tentang rencana usaha.
h. Adaptasi ekologis.
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian).
d. Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
E. Prakiraan Dampak Besar dan Penting
                Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha pada saat pra-konstruksi, konstruksi operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat langsung dan tidak langsung. Maka perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan sebagai berikut:
    a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen sosial.
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen fisik kimia     kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen biologi dan sosial.
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen biologi, kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan pada komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada aspek fisik kimia dan selanjutnya membangkitkan dampak pada komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu sendiri.
f. Dampak penting pada butiran a,b,c,d, dan e yang telah diutarakan selanjutnya menimbulkan dampak balik pada rencana usaha.
4. Mengingat usaha masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha (lokasi atau teknologi yang digunakan) sehubungan dengan AMDAL merupakan komponen dari studi kelayakan, maka telaahan dilakukan untuk masing-masing alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-metode formal secara sistematis.

F. Evaluasi Dampak Besar dan Penting
                Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana usaha ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang bertanggung jawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha sebagaimana dimaksud dalam PP No. 27 Tahun 1997.
1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting
a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.
b. Telaahan secara holistis atas berbagai komponen lingkungan hidup yang diprakirakan mengalami perubahan yang mendasar.
c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan
a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan rona lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.
b. Ciri dampak penting ini juga perlu dikemukakan dengan jelas dalam arti apakah dampak penting baik positif atau negatif akan berlangsung terus selama usaha itu berlangsung nanti atau antara dampak-dampak yang satu dengan yang lainnya akan terdapat hubungan timbale balik yang antagonis dan sinergistik.
c. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negatif dan kelompok yang terkena dampak positif identifikasi kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin terjadi.
d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini apakah hanya dirasakan dampaknya secara lokal, regional, nasional, atau bahkan internasional, melewati batas NKRI.
e. Analisis bencana alam dan analisis risiko bila bencana usaha berada dalam daerah bencana alam atau di dekat sumber bencana alam.

G. Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisis Data
                Ruang lingkup studi meliputi dampak besar penting yang ditelaah, yakni :
1. Rencana usaha penyebab dampak, terutama komponen langsung yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya.
2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama komponen langsung yang terkena dampak yang ditimbulkannya.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada disekitar rencana lokasi beserta dampak-dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang dimaksud pada butir-butir 1,2,3,4 dimaksud mengacu pada hasil pelingkupan yang tertuang dalam dokumen kerangka acuan untuk AMDAL.
Identitas Pemrakarsa dan Penyusunan AMDAL
                Identitas pemrakarsa dan penyusun AMDAL terdiri:
1. Pemrakarsa :
    a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha.
    b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksana rencana usaha.
2. Penyusun AMDAL :
    a. Nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan disertai dengan kualifikasi dan rujukannya.
    b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab penyusun AMDAL.
Wilayah Studi
                Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah studi AMDAL dimaksud digambarkan pada peta dengan skala memadai.
Pelingkupan Wilayah Studi
                Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang, sebagai berikut :
1. Batas Proyek
                Yang dimaksud batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi.
2. Batas Ekologis
                Yang dimaksud batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha menurut media transportasi limbah (air, udara), dimana prose salami yang berlangsung di dalam ruang tersebut di perkirakan akan mengalami perubahan mendasar.
3. Batas Sosial
                Yang dimaksud batas sosial adalah ruangan di sekitar rencana usaha yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat.
4. Batas Administratif
Yang dimaksud batas administratif adalah ruangan dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruangan tersebut.
5. Batas Ruang Lingkup studi AMDAL
                Yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah diatas, namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana,tenaga, teknik, dan metode telaahan.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
                Perlunya dilakukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah dengan pertimbangan mengingat studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak besar dan penting usaha terhadap lingkungan hidup.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan dapat dipercaya (realible) yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti.
3.Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi dari tiga atau lebih metode agar di peroleh data yang realibitasnya tinggi.

H. Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL
                AMDAL perlu disusun secara sistematis, sehingga dapat :
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengelolaan rencana usaha.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat, bila dipandang masyarakat, dan mudah disarikan isinya pemuatan dalam media yang selama menyusun.
3. Memuat uraian singkat tentang :
a. Rencana usaha dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya, baik pada tahap prarekonstruksi, konstruksi, operasi, maupun pascaoperasi.
b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta berbagai kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL.
c. Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan.
I. Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha
                Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha harus dilaksanakan baik ditinjau dari segi kepentingan pemrakarsa maupun dari segi menunjang program pembangunan.
1. Penentuan batas-batas yang langsung akan digunakan oleh rencana usaha harus dinyatakan dengan peta berskala memadai dan dapat memperlihatkan hubungan tata kaitan dan tata letak antara lokasi rencana usaha dengan usaha lainnya seperti pemukiman dll.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha dengan jarak dan tersedianya sumber daya air dan energi, sumber daya alam hayati, dan sumber daya alam non hayati serta sumber daya manusia yang diperlakukan setelah usaha beroperasi.
3. Alternatif usaha berdasarkan hasil studi kelayakan.
4. Tata letak usaha dilengkapi dengan peta berskala memadai, yang memuat informasi tentang letak bangunan dan struktur lainnya yang akan dibangun dalam lokasi rencana usaha.
5. -Tahap pelaksanaan usaha.
    - Tahap prakonstruksi
    - Tahap konstruksi
    -Tahap operasi
    -Tahap pasca operasi











TUGAS 2        : TULISAN BEBAS
MENJADI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI
·         Alasan memilih akuntansi
Karena sejak saat masih sekolah, saya suka dengan pelajaran akuntansi yang ada disekolah saya. Oleh karena itu saya memilih melanjutkannya dengan memilih jurusan akuntansi yang ada di Universitas Gunadarma. Saya berharap dengan memilih jurusan akuntansi saya bisa lebih mengerti tentang akuntansi tersebut dan lebih senang dalam mempelajarinya.

·         Aktivitas dikampus
Aktivitas selama dikampus pada umumnya sama seperti mahasiswa-mahasiswa yang lain yaitu belajar, mengerjakan tugas dan bermain. Tetapi selain itu jika ada tugas dari dosen kami sering mengerjakan tugas itu bersama sama/berkelompok. Karena jika bersama sama tugas itu akan mudah diselesaikan. Jika tidak ada dosen atau dosennya telat masuk, saya sering bermain atau mendengarkan music agar tidak bosan.

·         Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
Selama menjadi mahasiswa yang mengambil jurusan akuntansi, saya merasa kesulitan memahami pelajaran akuntansi yang diberikan dosen tersebut, sebab pelajaran yang saya pelajari saat ini berbeda dengan yang saya pelajari waktu duduk dibangku sma dulu. Oleh sebab itu saya merasa kesulitan dalam memahaminya. Tidak hanya akuntansi saja yang saya sangat sulit memahaminya, seperti ekonomi dan matek saya juga sulit memahami pelajaran tersebut. Mungkin karena dosennya yang terlalu cepat menjelaskan materi yang diberikan.

·         Obsesi setelah lulu
Setelah lulus saya berharap dapat menjadi seorang akuntan yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan jurusan yang saya telah ambil sewaktu kuliah dulu. Ada pun obsesi saya yang lain adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan.